• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Sabtu, 9 Agustus 2025
Indo Fakta
No Result
View All Result
  • Login
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Kejagung Mencegah Nadiem Makarim Berpergian ke Luar Negeri

Nadiem Berkomentar tentang Anggaran Rp9,9 Triliun untuk Laptop Chromebook

BacaJuga

Timwas Ingatkan Kesiapan Fisik dan Mental Calon Haji Indonesia

Timwas Ingatkan Kesiapan Fisik dan Mental Calon Haji Indonesia

Kemenhub Kaji Usulan Kenaikan Tarif Ojek Online dan Pengurangan Potongan Aplikator

Kemenhub Kaji Usulan Kenaikan Tarif Ojek Online dan Pengurangan Potongan Aplikator

www.indofakta.id – Kejaksaan Agung baru-baru ini mengambil langkah pencegahan terhadap mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, untuk bepergian ke luar negeri. Keputusan ini diambil dalam rangka proses penyidikan yang menyangkut dugaan tindakan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian yang dipimpinnya antara tahun 2019 hingga 2022.

Pencegahan ini telah diberlakukan sejak 19 Juni 2025 dan akan berlangsung selama enam bulan ke depan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.

Menurut Harli, langkah pencegahan ini diambil untuk memperlancar proses penyidikan yang sedang berlangsung. “Kejaksaan sedang mendalami dugaan adanya pemufakatan jahat terkait pengadaan tersebut dan pengalihan penggunaan laptop berbasis sistem operasi tertentu,” ujarnya.

Nadiem Makarim memenuhi panggilan penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung untuk diperiksa sebagai saksi. Dalam waktu 12 jam, Nadiem menjelaskan posisinya sebagai saksi dalam kasus yang tengah diselidiki ini.

“Saya hadir sebagai warga negara yang patuh pada hukum dan percaya terhadap penegakan hukum yang adil,” ungkapnya. Ia percaya bahwa transparansi dalam proses hukum merupakan aspek penting untuk menjaga integritas demokrasi dan pemerintahan yang bersih.

Di tengah proses penyidikan tersebut, Kejaksaan Agung sedang menelusuri lebih lanjut tentang dugaan tindakan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook. Ini menjadi perhatian publik mengingat jumlah anggaran yang dialokasikan sangat besar dan adanya indikasi yang mengarah kepada penyimpangan.

Harli Siregar menyatakan bahwa penyidik Kejaksaan Agung sedang menyelami lebih dalam mengenai kemungkinan adanya kolusi antar pihak terkait. Mereka bertujuan untuk memahami bagaimana tim teknis dalam proyek tersebut menyusun kajian teknis mengenai pengadaan peralatan pendidikan berbasis teknologi pada tahun 2020.

Proses Penyelidikan dan Implikasi Hukum yang Dihadapi

Dalam penyelidikan ini, para penyidik menduga terdapat pengalihan fokus yang mencolok tentang penggunaan perangkat keras yang seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Penggunaan Chromebook pada saat itu dianggap tidak relevan, karena sebelumnya sudah ada uji coba yang menunjukkan ketidakefektifan alat tersebut.

Nadiem Makarim, selama masa jabatannya, mengambil keputusan untuk mengadopsi teknologi terbaru dalam pendidikan. Namun, kritik terhadap keputusan tersebut muncul, terutama ketika ada rekomendasi dari tim teknis untuk menggunakan perangkat berbasis sistem operasi lain.

Hasil dari uji coba dengan 1.000 unit Chromebook yang diadakan oleh Pustekom Kemendikbudristek menunjukkan bahwa spesifikasi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan sekolah. Rekomendasi tersebut semestinya dijadikan acuan, tetapi sebaliknya, keputusan untuk tetap menggunakan Chromebook diambil oleh Kementerian.

Hal ini semakin memunculkan pertanyaan mengenai keaslian keputusan yang diambil dan proses yang ada di balik pengadaan yang sangat besar tersebut. Dalam konteks ini, Kejaksaan Agung juga mempertanyakan transparansi dalam setiap langkah yang diambil oleh pihak-pihak fleksibel selama periode pengadaan tersebut.

Dari sisi anggaran, pengadaan laptop Chromebook dilaporkan menghabiskan dana yang cukup signifikan, mencapai Rp9,982 triliun. Angka ini terdiri dari dana satuan pendidikan yang mencapai Rp3,582 triliun, serta sekitar Rp6,399 triliun yang berasal dari dana alokasi khusus yang dialokasikan untuk pengadaan alat pendidikan.

Proyek yang Banyak Dicampuri oleh Berbagai Pihak

Selain dugaan indikasi korupsi, penyelidikan ini juga mengungkap bagaimana berbagai pihak berusaha mempengaruhi keputusannya. Ada indikasi bahwa pengadaan ini diwarnai oleh kepentingan kelompok dan individu tertentu yang ingin meraih keuntungan dari proyek yang bernilai miliaran tersebut.

Penyidik Kejaksaan Agung berupaya untuk menggali lebih dalam mengenai siapa saja yang terlibat dalam proyek ini. Membongkar jaringan yang ada di belakang pengadaan laptop ini menjadi prioritas untuk menemukan akar masalah yang ada.

Ketika proyek seperti ini berjalan, biasanya melibatkan proses tender yang cukup rumit. Penyidik mengungkapkan bahwa mereka akan meneliti semua dokumen terkait untuk memastikan tidak ada pelanggaran prosedur yang terjadi selama proses pengadaan berlangsung.

Pada akhirnya, kasus ini menunjukkan betapa pentingnya adanya pengawasan yang ketat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Transparansi dan akuntabilitas menjadi hal yang harus ditegakkan demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah.

Proses penyidikan diharapkan dapat memberikan kejelasan kepada publik terkait penggunaan dana negara. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi kejadian serupa yang terulang di masa mendatang, dan masyarakat dapat lebih percaya pada sistem hukum yang ada.

Reaksi Masyarakat dan Harapan untuk Penegakan Hukum yang Adil

Kasus dugaan korupsi ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang berharap agar Kejaksaan Agung bisa menyelesaikan proses penyidikan ini secara efektif dan mengungkap ke publik hasil penyelidikannya. Kepentingan publik harus selalu diutamakan dalam setiap keputusan yang diambil.

Masyarakat juga berharap bahwa semua pihak yang terlibat, tidak terkecuali yang memiliki jabatan tinggi, dapat dipertanggungjawabkan. Penegakan hukum yang adil dan transparan menjadi harapan terbesar dalam menyikapi isu-isu seperti ini ke depan.

Dari sudut pandang hukum, tindakan pencegahan terhadap Nadiem Makarim menjadi titik awal untuk membuka tabir pelanggaran yang lebih besar. Ini menunjukkan komitmen pihak berwenang untuk menjunjung tinggi integritas dan keadilan di lingkungan pemerintahan.

Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk terus memberikan dukungan terhadap langkah-langkah yang diambil dalam investigasi ini. Keberanian untuk menegakkan hukum tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi berdampak luas bagi kepentingan semua warga negara.

Dalam menghadapi berbagai kendala yang ada, masyarakat diharapkan tetap optimis terhadap kemampuan institusi hukum dalam menyelesaikan masalah ini. Proses yang dijalani saat ini adalah bagian dari penegakan hukum yang harus dijunjung tinggi, demi masa depan yang lebih baik.

Previous Post

Menyerah bagi Bangsa Iran adalah Penghinaan menurut Ali Khamenei

Next Post

Udara Jakarta Kembali Tidak Sehat, MPR Desak Penanganan dengan Manajemen Krisis

Rekomendasi

AS dan Jerman Setuju Kirim 5 Sistem Pertahanan Udara Rudal Patriot untuk Ukraina

AS dan Jerman Setuju Kirim 5 Sistem Pertahanan Udara Rudal Patriot untuk Ukraina

Ole Romeny Menderita Cidera Parah Setelah Pertandingan Terakhir Piala Presiden 2025

Ole Romeny Menderita Cidera Parah Setelah Pertandingan Terakhir Piala Presiden 2025

Pria Tepat di Tempat Salah: Sandiwara Meritokrasi di Kursi Komisaris BUMN

Pria Tepat di Tempat Salah: Sandiwara Meritokrasi di Kursi Komisaris BUMN

Pertemuan Rahasia Pejabat AS Inggris Ukraina di Pegunungan Alpen Siapkan Pengganti Zelensky

Pertemuan Rahasia Pejabat AS Inggris Ukraina di Pegunungan Alpen Siapkan Pengganti Zelensky

Garuda Muda Siap Tumbangkan Thailand di Semifinal AFF U-23 Ulangan Final SEA Games

Garuda Muda Siap Tumbangkan Thailand di Semifinal AFF U-23 Ulangan Final SEA Games

Guru Madrasah Dituntut Rp25 Juta, FKDT: Ustaz Semakin Sulit di Era Kini

Guru Madrasah Dituntut Rp25 Juta, FKDT: Ustaz Semakin Sulit di Era Kini

Mulia Wirjanto Dinyatakan Bebas dalam Kasus Kerjasama Bisnis Gula

Mulia Wirjanto Dinyatakan Bebas dalam Kasus Kerjasama Bisnis Gula

Sidebar

Kategori

  • Bisnis
  • Internasional
  • Life
  • Nasional
  • Regional
Indo Fakta

© 2025 IndoFakta - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang..

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life

© 2025 IndoFakta - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang..

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?