www.indofakta.id – Kota Bekasi baru-baru ini mendapatkan perhatian dengan capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai 40% pada triwulan kedua tahun 2025. Hal ini mengundang reaksi beragam, mulai dari apresiasi hingga kritik dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kota Bekasi.
Sekretaris Komisi III, A. Syafei, mengungkapkan bahwa meskipun angka tersebut menunjukkan tren positif, masih ada potensi peningkatan yang dapat dilakukan. “Idealnya, saat memasuki triwulan III, angka PAD harus mencapai 45-50%,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Politisi yang akrab disapa Bang Pe’i ini mengidentifikasi dua area yang perlu diperhatikan, yaitu retribusi reklame yang masih belum maksimal dan retribusi parkir yang juga dinilai tidak optimal. Dengan perhatian terhadap kedua sektor ini, diharapkan PAD dapat ditingkatkan menuju target yang diinginkan.
Bang Pe’i juga menekankan pentingnya PT Mitra Patriot, BUMD Kota Bekasi, dalam mendukung peningkatan PAD. Ia meminta agar Direktur Utama yang baru segera menunjukkan hasil konkret dalam upaya menutupi kebocoran PAD yang selama ini menjadi masalah.
“Jika tidak bisa bekerja secara optimal dan memberikan kontribusi yang signifikan, mereka harus dievaluasi,” tegasnya. Hal ini menunjukkan adanya harapan agar semua instansi dapat berkontribusi lebih baik untuk daerah.
Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Junaedi, sebelumnya juga mengonfirmasi bahwa capaian PAD hingga Juni 2025 berada pada angka yang sama. “Alhamdulillah, ini masih dalam batas aman. Kami optimis PBB akan membantu mendongkrak angka ini lebih jauh,” kata Junaedi dalam sebuah pernyataan.
Analisis Target Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi yang Berkelanjutan
Mencapai 40% PAD dalam waktu yang relatif singkat memang menjadi pencapaian yang menggembirakan bagi pemerintah daerah. Namun, seperti yang telah disampaikan oleh anggota DPRD, mencapai target yang lebih tinggi adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi.
Penting untuk melakukan evaluasi terhadap strategi dan kebijakan yang telah diterapkan. Apakah mereka efektif dalam mendorong pendapatan daerah, atau ada faktor lain yang menghambat peningkatan yang lebih signifikan?
Selain itu, faktor eksternal seperti kondisi perekonomian lokal dan nasional juga dapat mempengaruhi kemampuan daerah untuk mengumpulkan PAD. Perlu adanya sinergi antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan ekonomi masyarakat.
Membangun keterlibatan masyarakat dalam sosialisasi mengenai kewajiban pajak juga sangat penting. Masyarakat perlu memahami bagaimana kontribusi mereka akan disalurkan untuk pembangunan Kota Bekasi yang lebih baik.
Di sisi lain, transparansi dalam pengelolaan PAD harus menjadi prioritas. Ketika masyarakat mengetahui penggunaan anggaran dengan jelas, mereka akan lebih termotivasi untuk berkontribusi melalui pembayaran pajak dan retribusi.
Tantangan Utama dalam Pencapaian Pendapatan Daerah di Kota Bekasi
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Kota Bekasi adalah kebocoran pendapatan yang terjadi di sektor retribusi. Sektor-sektor ini sering menjadi sorotan karena dianggap belum sepenuhnya dikelola dengan baik.
Retribusi reklame menjadi salah satu titik kelemahan. Di banyak tempat, reklame dikelola oleh pihak-pihak yang tidak transparan sehingga potensi pendapatan tidak dapat sepenuhnya diraih.
Selain itu, masalah retribusi parkir juga menjadi fokus perhatian. Biaya parkir yang tidak terkelola dengan baik sering kali mengakibatkan pendapatan yang hilang, yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan daerah.
Perlu adanya langkah-langkah perbaikan yang serius dari pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini. Dengan demikian, potensi pendapatan yang ada tidak akan sia-sia dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Pendidikan dan pelatihan bagi petugas pajak serta pengelola retribusi juga menjadi langkah penting. Mereka perlu memahami pentingnya maksimalisasi pendapatan daerah untuk keberlanjutan pembangunan jangka panjang.
Upaya Meningkatkan Kinerja PT Mitra Patriot Dalam Pengelolaan PAD
Peran PT Mitra Patriot sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sangat sentral dalam meningkatkan pengelolaan PAD. Misi utama mereka adalah membantu pemerintah daerah dalam mengoptimalkan pendapatan melalui berbagai inisiatif.
Direktur Utama yang baru diharapkan tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga memiliki visi yang jelas untuk perbaikan. Dengan menempatkan tujuan strategis, PT Mitra Patriot dapat lebih berkontribusi terhadap PAD Kota Bekasi.
Koordinasi antara BUMD ini dengan instansi pemerintah harus ditingkatkan. Dengan adanya kerja sama yang baik, diharapkan dapat ditemukan solusi yang kreatif untuk masalah yang ada di lapangan.
Selain itu, transparansi terkait pengelolaan keuangan BUMD juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Jika masyarakat merasa terlibat dalam pengelolaan, mereka cenderung memberikan dukungan yang lebih besar terhadap usaha yang dilakukan.
Inovasi yang tepat juga menjadi kebutuhan penting. PT Mitra Patriot perlu berpikir out of the box untuk menarik lebih banyak pendapatan tanpa memberatkan masyarakat, seperti menerapkan teknologi dalam sistem pendataan dan pengelolaan pungutan layanan.