• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Sabtu, 9 Agustus 2025
Indo Fakta
No Result
View All Result
  • Login
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Jejak Korupsi EDC, KPK Gempur Elvizar dan Rekan-rekannya

Jejak Korupsi EDC, KPK Gempur Elvizar dan Rekan-rekannya

BacaJuga

Kemenhub Kaji Usulan Kenaikan Tarif Ojek Online dan Pengurangan Potongan Aplikator

Kemenhub Kaji Usulan Kenaikan Tarif Ojek Online dan Pengurangan Potongan Aplikator

Pendidikan Gratis Negeri dan Swasta Dilakukan Secara Bertahap Menurut MK

Pendidikan Gratis Negeri dan Swasta Dilakukan Secara Bertahap Menurut MK

www.indofakta.id – Kasus dugaan korupsi yang mencuat dalam pengadaan Electronic Data Capture (EDC) di sebuah bank negara menjadi sorotan publik. Investigasi yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa dampak besar terhadap reputasi lembaga tersebut dan melibatkan sejumlah pejabat serta perusahaan yang diduga terlibat dalam praktik korupsi ini.

Proses penyelidikan KPK diharapkan dapat mengungkap skandal yang merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah. Pihak bank dan perusahaan terkait juga diharapkan untuk bekerjasama dalam memberikan keterangan yang jelas kepada penyidik untuk mencegah dampak buruk lebih lanjut.

KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi pada pekan lalu untuk mendalami kasus ini. Menurut juru bicara KPK, pihaknya menghadirkan hampir semua saksi yang dipanggil, terkecuali satu orang yang meminta penjadwalan ulang untuk memberikan keterangan.

Pemeriksaan Saksi dan Saksi Kunci dalam Penyidikan Korupsi

Dalam pemeriksaan tersebut, Elvizar, Direktur Utama dari suatu perusahaan, menjadi salah satu saksi kunci yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Bersama dengan Danar Widyantoro yang juga merupakan Direktur di bank lain, mereka diperiksa terkait dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan EDC.

Elvizar diduga berkolusi dengan pejabat tinggi bank untuk memanipulasi proses seleksi, sehingga hanya dua jenis EDC yang diajukan oleh perusahaannya dan mitranya yang mendapatkan ujian teknis. Hal ini menunjukkan adanya penyimpangan prosedur yang patut menjadi perhatian serius.

Selain itu, banyak saksi lain yang juga dipanggil untuk memberikan keterangannya. Mereka berasal dari berbagai posisi di perusahaan yang terlibat, yang menjadi bagian dari jaringan yang diduga merugikan negara.

Pihak-Pihak yang Diduga Terlibat dalam Praktik Korupsi

Setidaknya ada delapan orang saksi yang diidentifikasi oleh KPK, di antaranya para direktur dan pegawai yang diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut. Mereka mencakup Direktur Operasional, Asisten Vice President, serta pegawai lainnya yang memiliki akses terhadap proses pengadaan tersebut.

Ketidakhadiran satu saksi penting, Dedi Sunardi, juga menjadi perhatian. Permintaan penjadwalan ulang yang dia ajukan menandakan adanya ketidakpastian dalam upaya untuk mengungkap seluruh kebenaran terkait praktek korupsi ini.

KPK menjelaskan bahwa keterangan dari para saksi sangat penting untuk memahami seluruh konteks, aturan, dan pelaksanaan pengadaan EDC di institusi keuangan tersebut. Setiap informasi yang dikumpulkan diharapkan bisa menjadi pencerah dalam penyidikan ini.

Kerugian Negara dan Cara KPK Menghitungnya

Dalam pernyataannya, KPK memberikan informasi mengenai estimasi kerugian negara yang ditimbulkan dari praktek korupsi ini. Merekam kerugian yang mencapai lebih dari tujuh ratus empat puluh empat miliar rupiah menunjukkan seberapa dalam masalah yang terjadi.

KPK menggunakan metode perhitungan real cost untuk menilai kerugian yang harus dibayarkan oleh bank, berdasarkan biaya yang seharusnya dikeluarkan dalam proses pengadaan yang sejalan dengan prosedur. Hal ini menunjukkan bahwa praktek korupsi tidak hanya mengabaikan etika, tetapi juga berimbas besar terhadap keuangan negara.

Tindakan korupsi semacam ini dinilai krusial karena menciptakan ketidakadilan dalam pengadaan barang dan jasa. Pada akhirnya, hal ini mengancam integritas dan kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga penegak hukum dan institusi keuangan.

Pandangan Publik dan Harapan ke Depan

Reaksi masyarakat terhadap kasus ini cukup beragam. Banyak yang berharap agar KPK bisa membersihkan praktik korupsi yang merajalela di institusi publik. Keseriusan KPK dalam menuntaskan kasus ini akan menjadi tolok ukur kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.

Pada saat yang sama, baik pihak bank maupun perusahaan yang terlibat juga diharapkan dapat mengambil tanggung jawab dan melakukan langkah-langkah untuk memperbaiki reputasi mereka di mata publik. Transaparansi dan akuntabilitas dalam setiap pengambilan keputusan menjadi sangat penting.

Dengan harapan, kasus ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk tidak terjebak dalam praktik yang merugikan negara. Kerja sama aktif dari para saksi dan semua pihak terkait diharapkan akan bermanfaat dalam mengungkap kebenaran serta mengimplementasikan perubahan yang diperlukan.

Previous Post

Israel Bom Gereja Katolik, Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza

Next Post

Fondasi Menyeluruh PAUD untuk Mewujudkan Generasi Penerus yang Tangguh

Rekomendasi

Kasus Dugaan Korupsi Akuisisi, KPK Panggil Saksi Penilai Publik

Diduga Elvizar Jadi Aktor Kunci dalam Kasus EDC BRI dan Digitalisasi SPBU Pertamina

Penambahan Armada BNPB untuk Mempercepat Penanganan Karhutla di Riau OMC Tahap Tiga

Penambahan Armada BNPB untuk Mempercepat Penanganan Karhutla di Riau OMC Tahap Tiga

Pernyataan Dasco tentang Logo Hanya Candaan Ringan dan Santai Saja

Pernyataan Dasco tentang Logo Hanya Candaan Ringan dan Santai Saja

Rupiah dan IHSG Memulai Perdagangan Pagi Ini dengan Kenaikan

Rupiah Turun Pagi Ini Sementara IHSG Mengalami Kenaikan

Hamas Sepakat untuk Membebaskan 10 Sandera

Hamas Sepakat untuk Membebaskan 10 Sandera

KPK Selidiki Peran Direktur BRI dalam Pengondisian Pengadaan EDC Rp2,2 Triliun

KPK Selidiki Peran Direktur BRI dalam Pengondisian Pengadaan EDC Rp2,2 Triliun

Warganet AS Kritik Tarif 0% untuk Indonesia Kalah Negosiasi dengan Prabowo

Indonesia dan AS Sepakat Turunkan Tarif serta Buka Akses Pasar Secara Besar-Besaran

Sidebar

Kategori

  • Bisnis
  • Internasional
  • Life
  • Nasional
  • Regional
Indo Fakta

© 2025 IndoFakta - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang..

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life

© 2025 IndoFakta - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang..

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?