• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Sabtu, 9 Agustus 2025
Indo Fakta
No Result
View All Result
  • Login
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

DPR Ungkap Maraknya Beras Oplosan Akibat 90 Persen Pasar Dikuasai Swasta

DPR Ungkap Maraknya Beras Oplosan Akibat 90 Persen Pasar Dikuasai Swasta

BacaJuga

Rekening Pasif Diblokir Apakah Negara Salah Memahami Realitas Sosial

Rekening Pasif Diblokir Apakah Negara Salah Memahami Realitas Sosial

Potensi Korupsi dan Gagal Bayar Rp85 Triliun di Koperasi Merah Putih Menurut Celios

Potensi Korupsi dan Gagal Bayar Rp85 Triliun di Koperasi Merah Putih Menurut Celios

www.indofakta.id – Pembangunan sektor pertanian dan pengelolaan pangan di Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan, terutama terkait dengan beras. Baru-baru ini, fenomena beras oplosan yang terungkap oleh Satgas Pangan Polri dan Tim Kementerian Pertanian menjadi sorotan, menunjukkan bahwa tata kelola beras nasional masih sangat lemah dan membutuhkan perhatian lebih.

Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono Caping, mengungkapkan bahwa kebijakan dan pengaturan yang ada belum mampu melindungi konsumen dari praktik nakal yang merugikan. Dari data yang ada, beras yang beredar di pasar bebas per bulan mencapai sekitar 2,5 juta ton, di mana sebagian besar dikuasai oleh pihak swasta.

Di sisi lain, Badan Urusan Logistik (Bulog) hanya bisa menyuplai sekitar 5% dari total kebutuhan beras nasional. Hal ini menunjukkan betapa dominannya sektor swasta dalam pengaturan pasokan beras, yang berisiko tinggi untuk penyimpangan dan praktik tidak etis seperti oplosan.

Riyono menegaskan pentingnya negara untuk hadir dalam mengawasi dan mengendalikan distribusi pangan, khususnya beras. Ia mengakui bahwa sektor swasta tetap memiliki peran penting, namun negara harus mampu meningkatkan kontribusinya dalam penyediaan beras untuk menjaga ketersediaan pangan masyarakat.

Dalam pandangannya, proporsi penguasaan negara dalam pasar beras seharusnya tidak hanya 5%, melainkan bisa meningkat menjadi minimal 20% hingga 50%. Ini penting untuk menjamin bahwa tata niaga pangan tidak sepenuhnya dikuasai oleh pihak swasta.

Temuan dari Satgas Pangan Polri mengungkap adanya 212 merek beras oplosan yang merugikan konsumen dengan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 3,2 triliun. Kasus ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga mencederai kepercayaan pada petani yang berusaha memproduksi beras berkualitas.

Mental petani juga terdampak akibat perilaku perusahaan swasta yang cenderung mementingkan keuntungan semata. Oleh karena itu, penting untuk memberikan penghargaan kepada petani yang berhasil mencapai produksi yang baik serta memastikan harga beras yang adil.

Pentingnya Pengawasan dalam Distribusi Pangan Beras di Indonesia

Pengawasan yang ketat terhadap distribusi pangan merupakan langkah krusial untuk memastikan ketersediaan beras yang berkualitas bagi masyarakat. Tanpa adanya regulasi yang jelas, praktik-praktik yang merugikan akan terus terjadi, membuat konsumen menjadi korban.

Negara perlu mengambil alih lebih banyak aspek dalam distribusi pangan untuk menjamin keamanan dan kualitas. Ketersediaan beras dalam kualitas baik menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan pelaku swasta, yang harus disinergikan dengan baik.

Dalam menghadapi tantangan ini, masyarakat juga diharapkan lebih kritis dalam memilih beras yang akan mereka konsumsi. Edukasi mengenai jenis beras dan cara membedakan produk berkualitas harus diperkuat agar konsumen tidak terjebak dalam jebakan produk oplosan.

Selain itu, diperlukan keberanian dari para petani untuk bersuara. Petani harus didorong untuk melaporkan setiap indikasi penipuan yang mereka alami saat menjual hasil bumi mereka. Dengan demikian, akan tercipta ekosistem yang lebih sehat bagi sektor pertanian.

Peran Kementerian Pertanian dalam Mengatasi Masalah Beras Oplosan

Kementerian Pertanian memiliki peran penting dalam mencegah masalah beras oplosan. Upaya pelatihan dan pendampingan kepada petani harus aktif dilakukan agar mereka memahami pentingnya produk yang berkualitas. Hal ini bisa dilakukan melalui program-program yang berkaitan dengan peningkatan produksi beras.

Kementerian juga perlu meningkatkan program pengawasan untuk memastikan supaya beras yang beredar di pasaran sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kerja sama dengan pihak kepolisian dan lembaga terkait lain sangat penting demi menciptakan iklim yang aman bagi konsumen.

Dari sisi peraturan, pemerintah harus memperkuat sanksi bagi mereka yang terbukti melakukan praktik oplosan. Hal ini penting untuk memberikan efek jera sekaligus menunjukkan komitmen negara dalam menjaga kedaulatan pangan.

Pentingnya kolaborasi antara petani dan pemerintah dalam menghasilkan beras yang berkualitas merupakan salah satu solusi untuk menghadapi tantangan yang ada. Komunikasi yang baik akan membangun kepercayaan dan mempercepat pemulihan sektor pertanian di Indonesia.

Membangun Kesadaran Konsumen untuk Memilih Pangan Berkualitas

Kesadaran konsumen dalam memilih beras berkualitas sangat penting demi menjaga kesehatan dan keamanan pangan. Konsumen harus dilibatkan dalam proses edukasi mengenai dampak dari beras oplosan dan bagaimana cara mengenali produk yang aman.

Media sosial dan kampanye publik dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi tersebut. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan ada peningkatan kesadaran yang signifikan, sehingga daya beli terhadap produk yang berkualitas tinggi meningkat.

Bersama-sama, kita dapat mewujudkan pasar beras yang lebih transparan dan bertanggung jawab. Kesadaran ini bukan hanya bertujuan untuk melindungi diri, tetapi juga untuk mendukung para petani lokal yang berjuang keras menghasilkan hasil bumi yang berkualitas.

Harapannya, dengan adanya peningkatan kapasitas dan kualitas pengawasan, serta dukungan dari semua elemen masyarakat, masalah beras oplosan dapat diatasi dengan baik. Semua pihak harus bersatu padu agar cita-cita kedaulatan pangan bisa tercapai.

Previous Post

Turnamen Bulutangkis di Parlemen, HNW Tekankan Sportivitas dan Kebersamaan

Next Post

Aksi Kemanusiaan di Gaza Terhambat Meski Gencatan Senjata Sudah Diterapkan

Rekomendasi

Kecam Kekejaman di Gaza, Barcelona Putuskan Hubungan dengan Israel

Laporan WHO: Militer Israel Menahan Dua Pegawai di Gaza

Model Plus S26 Akan Diganti Menjadi Edge

Model Plus S26 Akan Diganti Menjadi Edge

Prabowo Panggil Petinggi Kemenhan TNI dan BIN Antisipasi Gejolak Global menurut Seskab

Prabowo Panggil Petinggi Kemenhan TNI dan BIN Antisipasi Gejolak Global menurut Seskab

Badan Pengkajian Rampungkan 382 DIM, Perumusan PPHN Masuki Tahap Strategis

Badan Pengkajian Rampungkan 382 DIM, Perumusan PPHN Masuki Tahap Strategis

Rusia Kecam Serangan Israel ke Iran Sebagai Pelanggaran Piagam PBB dan Tanpa Dasar

Iran Siap Ajukan Gugatan Internasional Terhadap Serangan Israel

Sekjen NATO Peringatkan China Minta Rusia Serang Jika Terjadi Serangan ke Taiwan

Sekjen NATO Peringatkan China Minta Rusia Serang Jika Terjadi Serangan ke Taiwan

Pramono Sesalkan Konsumsi Beras Oplosan oleh Masyarakat yang Meluas

Pramono Sesalkan Konsumsi Beras Oplosan oleh Masyarakat yang Meluas

Sidebar

Kategori

  • Bisnis
  • Internasional
  • Life
  • Nasional
  • Regional
Indo Fakta

© 2025 IndoFakta - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang..

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life

© 2025 IndoFakta - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang..

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?