www.indofakta.id – Harga bahan pangan di Indonesia mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, yang dipantau secara berkala oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Beberapa komoditas pangan utama seperti cabai dan bawang mengalami penurunan harga, sedangkan daging sapi mengalami kenaikan membuat banyak kalangan khawatir akan dampaknya terhadap inflasi dan daya beli masyarakat.
Dalam survei terbaru, Bapanas melaporkan bahwa harga cabai rawit merah di tingkat konsumen tercatat Rp58.936 per kilogram, turun dari Rp60.504 per kilogram. Sebaliknya, bawang merah juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, yang tercatat mencapai Rp48.255 per kilogram.
Selain itu, harga pangan lainnya juga menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Misalnya, beras premium tercatat di harga Rp16.131 per kilogram, meskipun kenaikannya hanya tipis dari sebelumnya Rp16.119 per kilogram. Pada saat bersamaan, beras medium mengalami penurunan menjadi Rp14.301 per kilogram dari Rp14.357 per kilogram, dan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) menjadi Rp12.574 per kilogram.
Perkembangan Harga Pangan di Pasar Konsumen
Pantauan harga dari Bapanas, menunjukkan bahwa komoditas jagung di tingkat peternak naik tipis menjadi Rp6.252 per kilogram dari sebelumnya Rp6.251 per kilogram. Untuk kedelai biji kering impor, harganya juga mengalami penurunan minor menjadi Rp10.801 per kilogram dari Rp10.860 per kilogram.
Bawang putih juga menunjukkan penurunan harga menjadi Rp38.384 per kilogram dari sebelumnya Rp38.981 per kilogram. Ini menjadi salah satu kabar baik bagi konsumen yang mengandalkan bawang putih dalam berbagai masakan sehari-hari.
Menuju komoditas cabai merah, harga cabai merah keriting kini berada di angka Rp43.843 per kilogram, sementara cabai merah besar tercatat Rp43.551 per kilogram. Penurunan harga pada cabai ini bisa jadi dipengaruhi oleh faktor meningkatnya pasokan dari petani.
Kenaikan dan Penurunan Harga Protein Hewani
Dalam laporan yang sama, harga daging sapi murni tercatat meningkat menjadi Rp135.517 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp134.973 per kilogram. Meskipun kenaikan harga terjadi, daging sapi tetap menjadi salah satu sumber protein utama di Indonesia.
Di sisi lain, harga daging ayam ras mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi Rp35.277 per kilogram, dari harga sebelumnya Rp35.572 per kilogram. Telur ayam ras juga tercatat turun menjadi Rp29.475 per kilogram dari harga hari sebelumnya Rp29.577 per kilogram.
Tren penurunan harga pada beberapa komoditas protein hewani ini diharapkan dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya bagi kelompok menengah ke bawah yang sangat bergantung pada konsumsi protein. Pengamat ekonomi menyatakan pentingnya menjaga kestabilan harga pangan agar inflasi tidak melambung.
Fluktuasi Harga Minyak Goreng dan Gula
Minyak goreng kemasan kini dijual di angka Rp20.652 per liter, turun dari Rp20.889 per liter. Penurunan harga ini memberikan sedikit harapan bagi masyarakat lantaran minyak goreng adalah salah satu bahan pokok dalam masakan sehari-hari.
Minyak goreng curah juga tercatat mengalami penurunan menjadi Rp17.434 per liter, sedangkan harga minyak goreng merek Minyakita menjadi Rp17.435 per liter. Para pedagang berharap tren penurunan ini akan terus berlanjut untuk meredakan tekanan biaya hidup masyarakat.
Kemudian, untuk gula konsumsi, harganya kini berada di Rp18.232 per kilogram, juga turun dari Rp18.292 per kilogram. Perubahan harga gula ini menunjukkan bahwa pasar mulai kembali stabil setelah beberapa waktu mengalami fluktuasi yang cukup ekstrem.
Kondisi Pasar Ikan dan Bahan Pangan Lainnya
Pantauan terhadap komoditas ikan menunjukkan bahwa harga ikan kembung berada di tingkat Rp41.051 per kilogram, turunnya dari Rp41.342 per kilogram. Ikan tongkol juga mengalami penurunan menjadi Rp34.333 per kilogram, sementara ikan bandeng tercatat di harga Rp34.029 per kilogram.
Selanjutnya, garam konsumsi juga tak luput dari perhatian, dengan harga yang menurun menjadi Rp11.497 per kilogram dari Rp11.604 per kilogram. Memantau harga bahan pangan ini penting agar masyarakat bisa merencanakan anggaran mereka dengan lebih baik.
Untuk daging kerbau beku yang diimpor, harganya kini tercatat Rp103.083 per kilogram, mengalami penurunan dari sebelumnya Rp104.979 per kilogram. Sedangkan harga daging kerbau segar lokal juga mengalami penurunan menjadi Rp138.654 per kilogram, dari Rp141.310 per kilogram.