www.indofakta.id – Kudus, Indonesia – Pelestarian dan pemanfaatan situs purbakala sangat penting untuk mendukung riset serta menghadirkan fasilitas pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat. Hal ini menjadi krusial dalam menjaga warisan budaya sekaligus memberikan manfaat kepada generasi mendatang.
Salah satu contoh konkret dari pentingnya upaya ini terlihat dari pernyataan Wakil Ketua MPR RI yang menekankan bahwa pemanfaatan situs purbakala harus dipandang sebagai sarana pendidikan, baik formal maupun nonformal. Dengan demikian, serta merta dapat mendorong kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi tersebut.
Relevansi Pelestarian Situs Purbakala untuk Pendidikan
Pentingnya situs purbakala tak hanya terletak pada nilai sejarahnya, tetapi juga pada kemampuannya untuk menjadi alat pendidikan yang efektif. Dengan adanya program dan kegiatan pendidikan yang memanfaatkan situs-situs ini, masyarakat bisa mendapatkan ilmu yang berharga tentang sejarah dan budaya mereka sendiri. Melalui pendidikan, generasi muda akan lebih memahami pentingnya menjaga warisan ini untuk generasi berikutnya.
Data menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam pelestarian situs purbakala memiliki dampak positif. Peneliti dari Center for Prehistory Austronesia Studies (CPAS) sedang melakukan perluasan ekskavasi di situs Patiayam untuk mendapatkan data rinci tentang fosil Elephas. Aktivitas ini tidak hanya memberikan wawasan baru dalam dunia penelitian, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk belajar tentang arkeologi secara langsung.
Strategi Pelibatan Masyarakat dalam Penggalian dan Pendidikan
Strategi untuk melibatkan masyarakat sekitar dalam pelestarian situs purbakala perlu ditekankan. Salah satunya adalah melalui Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang diadakan oleh Program Studi Arkeologi. Sekitar 81 mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini di situs Patiayam, di mana mereka tidak hanya belajar keterampilan praktis di lapangan tetapi juga bersosialisasi dengan komunitas lokal. Metode ini efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya situs purbakala.
Mahasiswa yang menginap di rumah penduduk tidak hanya belajar tentang fosil secara langsung, tetapi juga menjalin hubungan sosial yang erat dengan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa proses educate harus mencakup elemen sosial, menjadikan tiap individu sebagai bagian dari sejarah dan budaya yang lebih besar. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian situs purbakala semakin meningkat.
Dalam penutup, semua pihak perlu berkolaborasi untuk memastikan bahwa pelestarian situs purbakala tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi juga menjadi perhatian dan usaha kolektif dari masyarakat. Dengan cara ini, tidak hanya warisan budaya yang terjaga, tetapi juga keberlanjutan pendidikan yang dapat memberikan manfaat untuk banyak orang.