www.indofakta.id – Dalam dunia pertanian, keberhasilan pengelolaan sumber daya adalah kunci untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Hal ini sangat penting bagi para pihak yang terlibat dalam sektor ini, mulai dari petani hingga pelaku bisnis. Keberhasilan tersebut tidak hanya bergantung pada strategi baru, tetapi juga pada pemahaman mendalam tentang dinamika pasar dan kebutuhan masyarakat.
Data menunjukkan bahwa ada sekitar 29,34 juta petani yang beroperasi di Indonesia, menurut Sensus Pertanian 2023. Ini menandakan betapa pentingnya untuk memperbaharui cara pandang dalam mengelola potensi sektor pertanian agar cita-cita ketahanan pangan dapat terealisasi dengan baik.
Peran Penting Manajer dalam Mengelola Pertanian
Para manajer di sektor pertanian, terutama di lembaga pengelola logistik, memiliki tanggung jawab besar dalam menyeimbangkan pasokan dan permintaan. Mereka perlu memiliki intuisi yang tajam serta kecakapan bisnis agar bisa merespons perubahan cepat di pasar. Dengan meningkatnya hasil pertanian, stok cadangan beras pemerintah bahkan mencapai angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir, yaitu 3,502.895 ton pada periode Januari-Mei 2025. Ini adalah prestasi yang perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan petani.
Namun, meski stok beras melimpah, harus ada strategi yang tepat agar hal ini tidak berujung pada masalah harga. Ketika harga beras naik 10,44% di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), tentu menjadi tantangan tersendiri. Manajer yang cakap harus dapat menemukan cara untuk ‘menjinakkan’ harga beras agar masyarakat tidak terbebani saat kebutuhan pokok ini meningkat.
Strategi Efektif untuk Ketahanan Pangan
Pembangunan infrastruktur seperti gudang adalah salah satu langkah yang diusulkan untuk mengatasi masalah penyimpanan hasil pertanian. Namun, harus ada perencanaan yang matang agar biaya yang dikeluarkan tidak membebani anggaran. Pembangunan gudang baru mungkin tidak selalu menjadi pilihan terbaik, karena biaya operasional yang terus ada. Oleh sebab itu, merumuskan aliran barang secara lebih terencana adalah langkah yang perlu diambil untuk menjaga harga di tingkat petani dan memastikan kebutuhan pangan nasional terpenuhi.
Untuk mencapai visi Indonesia sebagai lumbung beras dunia, dibutuhkan inovasi dalam metode bertani. Misalnya, pola bertanam “Sawah Pokok Murah” yang diterapkan oleh petani di beberapa daerah dapat membantu menekan biaya produksi. Dukungan dari riset berkelanjutan dan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, serta institusi pendidikan tinggi sangat penting untuk mewujudkan hal ini. Dengan semua pihak bersinergi, potensi Indonesia menjadi salah satu pemasok beras utama di dunia bisa tercapai.
Dengan pendekatan yang tepat dan tindakan strategis, visi besar ini bukan hanya sekadar mimpi, melainkan dapat direalisasikan menjadi kenyataan. Kita perlu berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dalam sektor pertanian, agar tidak hanya mengejar produksi, tapi juga kualitas hasil yang mampu bersaing di pasar global. Inilah saatnya kita bergerak maju dengan pemahaman dan strategi yang lebih baik untuk masa depan pertanian Indonesia.