www.indofakta.id – Pemerintah Indonesia, melalui Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, mengambil langkah proaktif untuk mendorong daerah-daerah meningkatkan partisipasi dalam pelaporan inovasi. Dalam sebuah kegiatan sosialisasi yang berlangsung secara virtual, Sekretaris BSKDN, Noudy R.P. Tendean, menyampaikan pentingnya inovasi dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Upaya ini didasari oleh keinginan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih adaptif dan inovatif.
Menurut Noudy, proses pelaporan dan penilaian inovasi daerah menjadi salah satu program prioritas Kemendagri yang dilaksanakan setiap tahun. Program ini berlandaskan pada Undang-undang Pemerintahan Daerah serta berbagai peraturan pemerintah lainnya yang berkaitan dengan inovasi dan pengembangan daerah.
“Kita hidup di tengah perubahan yang cepat. Oleh karena itu, inovasi harus menjadi bagian integral dari kinerja pemerintah daerah. Setiap daerah harus proaktif dalam menciptakan dan melaporkan inovasi agar dapat diterapkan secara luas,” ujar Noudy, menekankan pentingnya pelaporan inovasi yang berkelanjutan.
Data yang hadir naratif menunjukkan bahwa hingga tahun 2024, sebanyak 31.719 inovasi telah terdaftar dalam platform Indeks Inovasi Daerah (IID). Namun, menariknya, hanya 14.429 inovasi yang bisa diterapkan di tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat ruang yang besar bagi daerah untuk melakukan peningkatan dan pengembangan inovasi lebih lanjut.
Noudy menambahkan bahwa pemutakhiran desain rancang bangun inovasi perlu dilakukan secara berkala untuk menjaga keberlanjutan dan kualitasnya. Ini penting agar inovasi yang ada tidak hanya berfungsi sementara, tetapi juga bisa memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Sosialisasi ini juga menyoroti kesenjangan dalam pelaporan inovasi di berbagai wilayah Indonesia. Data menunjukkan bahwa sekitar 75 persen pelaporan terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera, terutama dalam urusan pendidikan dan kesehatan. Hal ini mengindikasikan bahwa daerah lain perlu lebih aktif dalam melaporkan inovasi yang mereka miliki.
“Tahun lalu, ada 17 pemerintah daerah yang tidak mengirimkan laporan inovasi mereka. Kami ingin angka ini semakin menurun,” tambah Noudy, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan partisipasi aktif semua daerah.
Strategi Meningkatkan Partisipasi Daerah dalam Pelaporan Inovasi
Agar pelaporan inovasi dapat lebih merata, pemerintah daerah perlu menyusun strategi yang efektif. Pertama, sosialisasi yang intensif mengenai pentingnya inovasi dan pelaporan menjadi sangat diperlukan. Melalui kampanye yang tepat, diharapkan setiap elemen pemerintahan dapat memahami betapa pentingnya untuk berpartisipasi aktif dalam inovasi.
Kedua, perlu ada pembekalan dan pelatihan bagi aparat daerah untuk memahami cara mengembangkan dan melaporkan inovasi. Dengan pengetahuan yang tepat, mereka akan lebih percaya diri untuk melaporkan inovasi yang diciptakan di daerah masing-masing.
Ketiga, pemda juga dapat melakukan kolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat untuk menggali ide-ide inovatif. Partisipasi dari berbagai kalangan akan memperkaya jenis inovasi yang ada dan membantu menciptakan solusi yang lebih efektif.
Keempat, penghargaan bagi daerah yang berhasil melakukan inovasi dan pelaporan dengan baik juga dapat menjadi pendorong. Dengan adanya pengakuan dari pemerintah pusat, setiap daerah akan lebih termotivasi untuk berinovasi dan melaporkan hasil kerja mereka.
Pentingnya Kualitas dalam Pelaporan Inovasi Daerah
Berbicara mengenai pelaporan inovasi, kualitas informasi yang disampaikan juga sangat penting. Setiap inovasi yang dilaporkan harus jelas, terukur, dan memiliki dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan untuk menyajikan data dan analisis yang komprehensif mengenai dampak inovasi yang dilakukan.
Data yang berkualitas akan memberikan gambaran yang lebih baik mengenai kondisi inovasi di setiap daerah. Ini penting tidak hanya untuk evaluasi, tetapi juga untuk pengambilan keputusan selanjutnya oleh semua pihak yang terlibat.
Selain itu, pemda juga diharapkan dapat memperbarui laporan secara berkala dengan memperhitungkan perubahan dan perkembangan yang ada. Dengan begitu, informasi yang disampaikan selalu relevan dan up-to-date.
Pembenahan dan perbaikan sistem pelaporan adalah langkah penting yang dapat membantu meningkatkan kualitas laporan. Setiap daerah perlu memiliki sistem yang memadai untuk mencatat dan melaporkan setiap inovasi yang dihasilkan.
Menghadapi Tantangan di Era Disrupsi dan Ketidakpastian
Era disrupsi yang kita hadapi mengharuskan pemerintah daerah untuk lebih adaptif dan inovatif. Ketidakpastian yang muncul akibat perubahan yang cepat membuat inovasi menjadi hal yang tidak bisa ditunda. Setiap daerah harus siap untuk mengantisipasi berbagai perubahan dan mencari solusi yang kreatif.
Penting bagi daerah untuk tidak hanya fokus pada pemecahan masalah jangka pendek, tetapi juga berpikir strategis untuk pembangunan jangka panjang. Dengan cara ini, daerah akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di masa depan.
Keberlanjutan dari setiap inovasi juga harus diperhatikan. Inovasi yang tidak dirawat dan diperbarui akan cepat usang dan tidak relevan. Oleh karena itu, setiap daerah harus berkomitmen untuk terus memperbarui dan mengadaptasi inovasi yang telah mereka luncurkan.
Dalam konteks ini, kerjasama antardaerah bisa menjadi kunci untuk membangun ekosistem inovasi yang lebih kuat. Dengan berbagi pengalaman dan praktik terbaik, daerah-daerah dapat saling menginspirasi dan mempercepat proses inovasi mereka.