• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Sabtu, 9 Agustus 2025
Indo Fakta
No Result
View All Result
  • Login
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result

Kontribusi PKJS-UI di WCTC 2025: Tantangan Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia

Kontribusi PKJS-UI di WCTC 2025: Tantangan Tembakau dan Pengendaliannya di Indonesia

BacaJuga

Lestari Moerdijat Dukung Perbaikan Pola Asuh untuk SDM Berdaya Saing

Lestari Moerdijat Dukung Perbaikan Pola Asuh untuk SDM Berdaya Saing

Pentingnya Kolaborasi Program CKG dan MBG untuk Generasi Emas

Pentingnya Kolaborasi Program CKG dan MBG untuk Generasi Emas

www.indofakta.id – Jakarta, Brasil – Sebuah kajian mendalam dilakukan oleh tim peneliti dari Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) untuk mendalami dampak serta strategi pengendalian konsumsi tembakau di berbagai negara. Dalam kajian ini, mereka berpartisipasi dalam konferensi internasional yang membahas isu-isu penting seputar pengendalian tembakau, yang dihadiri oleh berbagai negara dengan beragam pendekatan dan pengalaman.

Partisipasi mereka dalam konferensi ini bukan hanya menunjukkan komitmen Indonesia, tetapi juga berfungsi sebagai media untuk berbagi pengetahuan mengenai kebijakan pengendalian tembakau. Dengan lebih dari 100 negara yang terlibat, acara ini menjadi wadah untuk bertukar ide dan solusi.

Konferensi tersebut menunjukkan bahwa berbagai strategi yang diterapkan oleh negara-negara lain dapat dijadikan sebagai referensi untuk menyusun kebijakan pengendalian tembakau yang lebih efektif di Indonesia. Diskusi panel yang berlangsung di konferensi ini membahas berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh negara-negara dalam upaya menurunkan prevalensi merokok.

Strategi Pengendalian Tembakau di Beberapa Negara

Negara-negara seperti Brasil dan Vietnam berhasil menarik perhatian dengan penerapan struktur kebijakan cukai yang terintegrasi dan berkelanjutan. Reformasi yang dilakukan di Brasil, misalnya, menunjukkan hasil yang signifikan dalam menurunkan angka perokok dan mengurangi akses terhadap rokok ilegal.

Di Vietnam, ada alokasi dana khusus yang disebut dengan “Tobacco Control Fund”, yang mendukung program pengendalian tembakau secara terus-menerus. Kebijakan lintas kementerian di negara ini dibuktikan efektif dalam menanggulangi masalah merokok, dan mereka menerapkan struktur tarif yang memadai untuk menghindari peralihan konsumen ke produk yang lebih murah.

Pentingnya penegakan hukum juga ditekankan dalam konferensi ini, di mana banyak negara termasuk Brasil, Kenya, dan Filipina menerapkan sistem pelacakan digital untuk memastikan penjualan produk tembakau yang legal. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat mengurangi penyelundupan dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan yang ada.

Kajian Lintas Generasi tentang Perilaku Merokok

PKJS UI mempresentasikan beberapa temuan penelitian yang relevan. Salah satunya adalah kajian tentang dampak perilaku merokok kakek terhadap generasi cucu melalui mekanisme epigenetik lingkungan. Ini adalah pendekatan baru dalam memahami akibat jangka panjang penggunaan tembakau, dimana perilaku di masa lalu dapat meninggalkan jejak biologis pada keturunan.

Pemaparan ini dilakukan oleh Suci Puspita Ratih, yang menjelaskan bahwa interaksi lingkungan dan faktor genetik dapat memengaruhi perkembangan anak. Temuan ini membuka perspektif baru dalam kajian kesehatan masyarakat, khususnya dalam isu pengendalian tembakau.

Lebih jauh, Risky Kusuma Hartono yang juga terlibat dalam presentasi, memaparkan hasil dari analisis besar-besaran yang dinamakan “Global Youth Tobacco Survey”. Melalui data tersebut, ditemukan bahwa lebih dari 50% anak-anak yang pernah mencoba berhenti merokok menghadapi kesulitan yang besar untuk kembali ke rencana berhenti mereka.

Dampak Harga dan Iklan dalam Kebangkitan Merokok Anak Muda

Dalam paparan yang menarik perhatian, Risky menjelaskan bahwa harga rokok yang terjangkau, iklan yang agresif, serta pengaruh teman sebaya menjadi faktor pendorong utama yang menyebabkan banyak remaja kembali merokok. Temuan ini menyoroti pentingnya pengaturan harga dan pembatasan iklan sebagai langkah preventif.

Lebih lanjut, penemuan ini menunjukkan bahwa keberadaan kebijakan yang mengatur penjualan rokok batangan dan pembatasan iklan sangat krusial untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif merokok. Tindakan ini bisa menjadi strategi efektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi generasi muda.

Risky juga memfabricate e-poster yang memuat data pertumbuhan penjual rokok konvensional dan elektronik di sejumlah kota besar di Indonesia. Data ini menandakan peningkatan signifikan di daerah permukiman dan dekat dengan sekolah-sekolah, sebuah indikasi bahwa akses terhadap produk tembakau semakin mudah bagi anak-anak dan remaja.

Pentingnya Kebijakan Cukai dan Komitmen Pemerintah

Partisipasi PKJS-UI dalam konferensi ini menegaskan pentingnya kehadiran Indonesia dalam diskusi global mengenai pengendalian tembakau. Terlebih lagi, kondisi di dalam negeri saat ini menunjukkan perlunya penegakan kebijakan yang lebih ketat dan terarah. Evaluasi terhadap kebijakan yang ada, khususnya mengenai Cukai Hasil Tembakau (CHT), menjadi semakin mendesak.

Tahun lalu, pemerintah tidak mengangkat tarif CHT, meskipun terdapat regulasi yang mewajibkan penyesuaian tarif untuk mencapai target penurunan prevalensi perokok. Kini, satu tahun setelah keputusan tersebut, bukti menunjukkan bahwa implementasinya masih minim dan perlu ada langkah kongkret yang diambil.

Menilik kondisi tersebut, pemerintah diharapkan untuk mengedepankan konsistensi dalam kebijakan pengendalian tembakau. Salah satu langkah awal yang disarankan adalah dengan menaikkan tarif cukai, sehingga dapat menjalankan komitmen yang ditetapkan terkait pengendalian tembakau ini.

PKJS-UI bertekad untuk terus mendorong kajian berbasis bukti yang mendukung advokasi mengenai reformasi cukai dan pelayanan berhenti merokok. Upaya ini bertujuan untuk melindungi kesehatan publik dari dampak industri tembakau yang kian mendesak.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Previous Post

Prabowo Menghadiri Momen Naik Kereta Cepat di Bandung

Next Post

IHSG Naik Sementara Nilai Tukar Rupiah Turun

Rekomendasi

Denny JA Jadi Komisaris PHE: Kemandirian Energi Keharusan Bukan Pilihan

Denny JA Jadi Komisaris PHE: Kemandirian Energi Keharusan Bukan Pilihan

MUI Dukung Penerima Bansos yang Terlibat dalam Judol Dicoret

MUI Dukung Penerima Bansos yang Terlibat dalam Judol Dicoret

Klub Arab Saudi Berencana Datangkan Messi dari Inter Miami

Klub Arab Saudi Berencana Datangkan Messi dari Inter Miami

Justin Hubner Diharapkan Bergabung dengan Fortuna Sittard

Justin Hubner Diharapkan Bergabung dengan Fortuna Sittard

FPKS Dukung Raperda RPJMD 2025 2029 dengan 14 Catatan Strategis untuk Maju dan Berkah Kota Bekasi

FPKS Dukung Raperda RPJMD 2025 2029 dengan 14 Catatan Strategis untuk Maju dan Berkah Kota Bekasi

Galaxy Watch 8 Membantu Pengguna Jalani Hidup Lebih Sehat

Galaxy Watch 8 Membantu Pengguna Jalani Hidup Lebih Sehat

Rupiah dan IHSG Memulai Perdagangan Pagi Ini dengan Kenaikan

Rupiah Turun Pagi Ini Sementara IHSG Mengalami Kenaikan

Sidebar

Kategori

  • Bisnis
  • Internasional
  • Life
  • Nasional
  • Regional
Indo Fakta

© 2025 IndoFakta - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang..

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Internasional
  • Regional
  • Bisnis
  • Life

© 2025 IndoFakta - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang..

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?